Cegah Kebocoran Distribusi Pupuk Subsidi, Bangkalan Jadi Percontohan Pendataan Lahan Pertanian

www.peristiwaRakyat.com.ǁBangkalan,30 Agustus 2025- PT Pupuk Indonesia menggandeng Pemkab Bangkalan sebagai pilot project atau percontohan dalam penerapan sistem pendataan lahan pertanian berbasis digital.

Bukan sematan mencatat nama pemilik dan luas lahan secara by name by address namun juga bisa mengetahui dosis pemakaian pupuk dengan harapan distribusi pupuk bersubsidi di Kabupaten Bangkalan menjadi tepat sasaran.

Penandatanganan MoU tentang Program Pendataan Petani dan Lahan Pertanian Berbasis Digital itu dilakukan Direktur Operasi PT Pupuk Indonesia, Dwi Satriyo Anurogo dan Bupati Bangkalan, Lukman Hakim di Pendapa Agung Bangkalan, Jumat (29/8/2025).  

Dwi Satriyo mengungkapkan, Pemkab Bangkalan ternyata sudah menerapkan pemetaan lahan dengan aplikasi delineasi yang sejalan dengan konsep PT Pupuk Indonesia untuk mendapatkan akurasi data kepemilikan lahan.  

Transformasi digital untuk pertanian presisi, lanjutnya, dijadikan dasar oleh PT Pupuk Indonesia dalam melakukan perencanaan sebagai upaya meningkatkan produktivitas yang presisi untuk pertanian di Indonesia

“Ini pertama kali di Indonesia. Pilot project ini kalau sudah selesai, kami akan melakukan skill up dengan arahan dari kementerian lembaga terkait untuk diterapkan secara secara nasional. Ini project penting, langkah awal menuju transformasi pertanian presisi di Indonesia,” ungkap Dwi Satriyo.

Ia menjelaskan, program pendataan lahan pertanian berbasis digital itu akan dijadikan sebagai dasar oleh PT Pupuk Indonesia dalam perencanaan pendistribusian pupuk berdasarkan validasi dan akurasi data.

“Di situlah kami akan melihat bagaimana merencanakan penyaluran, kebijakan, dan dosis pemakaian pupuk,” pungkasnya.

Bupati Bangkalan, Lukman Hakim mengatakan, program dari PT Pupuk Indonesia itu sebetulnya sejalan dengan program Pemkab Bangkalan untuk meningkatkan produktivitas pertanian di tahun  2026.

“Melalui kegiatan ini sangat diharapkan bisa terbantukan berkaitan akses pengambilan pupuk bersubsidi. Karena data kami yang ada di Bangkalan masih belum begitu valid,” kara Lukman didampingi Kepala Bidang Sarana Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Bangkalan, CHK Karyadinata.  

Untuk lebih menyempurnakan lagi pendataan lahan pertanian secara by name by address, Lukman akan berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Bangkalan. Sehingga data petani dan sawahnya akurat dan diketahui kebutuhan pupuknya.  

“Saya berharap, ke depan penyaluran pupuk bersubsidi betul-betul terdistribusi tepat sasaran. Karena selama ini permasalahan terletak pada banyak double data sehingga tidak tepat sasaran,” pungkas Lukman.