Koperasi Merah Putih di Sumenep Berjalan Tak Sesuai Harapan, Tak Ada yang Ajukan Pinjaman

www.peristiwaRakyat.com.ǁSumenep,17 Oktober 2025-Koperasi Merah Putih di Sumenep rupanya tidak berjalan mulus.
 Program pinjaman modal bagi Koperasi Merah Putih (KMP) di Kabupaten Sumenep belum berjalan sesuai harapan.
 
Meski sudah disiapkan fasilitas pinjaman dari Himpunan Bank Negara (Himbara), hingga kini belum ada satu pun koperasi yang mengajukan permohonan.

Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP) Sumenep Moh. Ramli mengatakan, sebanyak 105 koperasi di bawah naungan program KMP sebenarnya sudah diprioritaskan untuk mendapatkan pinjaman modal dari BNI, salah satu bank anggota Himbara yang ditunjuk di Sumenep. Namun, proses pengajuan masih mandek.

“Belum ada koperasi yang mengajukan, tapi sekarang sedang berproses,” kata Moh Ramli, Jumat (17/10/2025).

Koperasi yang berminat mengajukan pinjaman lanjutnya, harus menyiapkan proposal lengkap dan termasuk kajian bisnis yang matang. Proposal tersebut nantinya diserahkan terlebih dahulu ke kepala desa untuk dimusyawarahkan bersama warga.

“Hasil musyawarah itulah yang menjadi dasar pengajuan resmi ke pihak bank,” ucapnya.

Untuk mempercepat proses tersebut, Kementerian Koperasi dan UKM menurunkan 33 asisten bisnis ke Sumenep.

Mereka bertugas melakukan pendampingan langsung terhadap pengurus koperasi, terutama dalam penyusunan proposal bisnis.

“Kalau ada koperasi yang ingin mengajukan pinjaman, asisten bisnis ini akan mendampingi mereka dari awal sampai tuntas,” tuturnya.

Terpisah, Ketua Koperasi Merah Putih Desa Ambunten Barat Junaidi, mengaku hingga kini koperasi yang dipimpinnya belum berjalan aktif.

Menurutnya, salah satu yang menjadi alasan karena keterbatasan modal menjadi penyebab utamanya.

“Belum ada aktivitas apa pun, karena memang tidak ada modal. Masak harus pakai uang pribadi, kan tidak mungkin,” ungkapnya.

Junaidi berharap, adanya dukungan nyata dari pemerintah agar koperasi di desa dapat mulai bergerak.

“Kalau ada bantuan atau pinjaman yang benar-benar bisa diakses, pasti kami jalankan. Tapi sejauh ini belum ada realisasinya,” tuturnya.