www.peristiwaRakyat.com.ǁSampang,7September2025-Penyerapan pupuk bersubsidi di Kabupaten Sampang, Madura, hingga Juli 2025 tercatat masih rendah, Minggu (7/9/2025).
Berdasarkan data yang diperoleh, serapan pupuk UREA baru mencapai 4.914.396 kg atau sekitar 21,4 persen dari total pagu sebesar 22.956.000 kg.
Selain UREA, pupuk NPK juga menunjukkan serapan rendah, yakni hanya 2.483.398 kg atau 12,4 persen dari pagu 20.108.000 kg.
Adapun pupuk organik terserap 135.565 kg, atau baru 4,1 persen dari pagu 3.339.000 kg.
Kepala Bidang Ketahanan Pangan dan Hortikultura, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Disperta KP) Sampang, Nurdin, mengatakan bahwa serapan tertinggi ada di Kecamatan Sokobanah.
Dari total e-alokasi UREA 5.179.000 kg, NPK 4.442.000 kg, dan pupuk organik 364.700 kg, wilayah tersebut telah menyerap 1.059.329 kg UREA.
“Untuk Kecamatan Karangpenang tercatat memiliki serapan NPK tertinggi, yaitu 244.852 kg dari total kuota e-alokasi UREA 2.118.000 kg, NPK 1.939.000 kg, dan pupuk organik 347.000 kg,” ujarnya.
Menurut Nurdin, rendahnya serapan pupuk bersubsidi tidak serta merta menimbulkan kerugian bagi petani maupun pemerintah.
“Kemungkinan tidak semua pupuk habis terserap. Kalau tidak terserap, pupuknya tetap milik Pupuk Indonesia,” tuturnya.
“Pemerintah hanya membayar subsidi sesuai jumlah pupuk yang terserap saja,” imbuhnya.